Antisipasi Bullying, Polsek Keboncandi Berikan Pembinaan dan Penyuluhan Di MA Assholach

oleh | Selasa, 20 Februari 2024

MA Assholach Kejeron – Dalam upaya untuk mengantisipasi maraknya perilaku perundungan (bullying), Madrasah Aliyah (MA) Assholach bekerja sama dengan Polsek Keboncandi menggelar kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada Senin pagi (19 Februari 2024).

Kegiatan ini melibatkan para santri MI Mts, MA, guru-guru, serta anggota pengurus Pondok Pesantren Assholach Kejeron. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap dampak negatif dari bullying, yang tak jarang mengakibatkan korban menderita sakit maupun luka.

Anggota Reskrim Keboncandi Pak Acong dan Pak Rangga, menyampaikan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah dan mengatasi masalah bullying. Menurutnya, perundungan merupakan masalah serius yang tidak hanya memengaruhi fisik korban, tetapi juga kesejahteraan emosional dan mental mereka.

“Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama menghentikan perilaku ini,” katanya di Aula KH. Zainuddin Pondok Pesantren Assholach Kejeron.

Dalam sesi penyuluhan, kepolisian memberikan informasi mendalam tentang apa itu bullying, jenis-jenis bullying, serta dampaknya terhadap korban dan pelaku.

Kepada seluruh santri, beliau berpesan agar selalu menjaga kerukunan antar teman, tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain, selalu berkontribusi memajukan bangsa dan negara dengan tidak melupakan budaya ketimuran Indonesia.

Selaku calon generasi bangsa diharapkan seluruh santri untuk selalu saling hormat menghormati sesama teman, selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan dilingkungan pesantren maupun di lingkungan rumah.

Polsek Keboncandi sangat mengecam keras terjadinya aksi perundungan atau bullying karena bisa memengaruhi kesehatan mental korban maupun pelaku, seperti memicu timbulnya gangguan emosi, masalah mental, gangguan tidur, penurunan prestasi, dan lain sebagainya. Beliau juga memberikan tips kepada santri-santri untuk mengatasi dan melaporkan perilaku bullying jika mereka menjadi saksi atau korban.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup workshop interaktif dimana semua santri diajak untuk berdiskusi tentang pentingnya menghormati perbedaan, memahami perasaan teman sekelas, dan menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan inklusif.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari pihak madrsah dan pondok pesantren. Kepala MA Assholach Kejeron, menyatakan, sangat berterima kasih kepada Polsek Keboncandi atas kegiatan ini.

“Semoga dengan pengetahuan yang kami peroleh hari ini, Kami dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli di madrasah kami,” ungkapnya.

Kegiatan pembinaan dan penyuluhan tentang bullying ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain di wilayah Gondangwetan untuk menjalankan program serupa. Dengan demikian, bersama-sama kita dapat menghentikan dan mencegah perilaku perundungan yang merugikan bagi generasi muda.

Bagikan artikel ini ke :