Luncurkan Program Gemar Menabung, Assholach Ajari Santri Hindari Gaya Hidup Konsumtif

oleh | Rabu, 4 Agustus 2021

Assholah Kejeron – Pondok Pesantren Assholach Kejeron pada Ahad pagi 1 Agustus 2021, meluncurkan salah satu program terbaiknya, mengajak santrinya agar pandai mengatur keuangan. Program ini dinakaman dengan Santri Gemar Menabung.

Peluncuran program ini dilakukan di hadapan ratusan wali santri yang hadir dalam sosialisasi program. Bertempat di Aula KH. Zainudin Pondok Pesantren Assholach Kejeron, sosialisasi dibuka langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Asshholach Kejeron Al-Mukarrom Gus Luthfil Hakim.

Beliau memaparkan pendidikan literasi keuangan seperti menabung adalah tanggung jawab kita semua. Wali santri, guru, pengurus dan pengasuh merupakan roda penggerak utama pendidikan. Yang memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan penjelasan literasi keuangan kepada santri sehingga santri dapat mengatur keuangan dengan bijak di kehidupan sosial.

Seorang muslim yang bijak mestinya bisa mengatur rezeki sesuai dengan kebutuhannya. Sikap bijak dalam mengelola rezeki juga merupakan salah satu cara menghindari hidup boros dalam Islam. Hidup boros merupakan ciri – ciri orang yang tidak peduli dengan sekitarnya.

Begitu juga Gus Luthfi menjelaskan, jangan terlalu irit dalam masalah keuangan apalagi mengenai pendidikan anak, karena irit hampir tidak jauh berbeda dengan bakhil. Islam mengajarkan kepada pemeluknya jangan bakhil. Karena, orang yang bakhil menghalangi dirinya (terasa berat) untuk bersedekah, yang membuat dirinya menjadi tamak dan rakus.

“Tidak menghamburkan uang, tidak konsumtif, dan mempergunakan uang dengan bijaksana dapat membantu anak untuk hidup sederhana layaknya Rasulullah dan para sahabat. Hal itulah yang akan kami terapkan pada santri-santri”. Tambah Gus Luthfi.

Menciptakan karakter gemar menabung dapat dilakukan oleh anak sejak menginjak bangku sekolah seperti ketika di pesantren. Pada usia tersebut, pembiasaan anak untuk melakukan hal-hal baik seperti menabung dapat melatih anak untuk mampu mengatur keuangan diri sendiri dan menjadi lebih mandiri sejak awal.

Latar belakang adanya program ini berawal dari respon pengurus atas banyaknya keluhan dari wali santri karena anaknya yang belum pandai mengatur keuangan. Ketua pengurus Pondok Pesantren Assholach Ustadz Sidin Muzaki, S.Pd mengatakan, “Banyak dari mereka yang resah dengan anaknya yang terlalu boros dalam mengatur uang jajan bahkan terkadang uang saku anak sering hilang karena kecerobohan dalam menyimpan”.

Dengan banyaknya keluhan tersebut pengurus menggandeng salah satu unit usaha keuangan Pondok Pesantren Assholah yakni Koperasi Syariah Tabassum. Nantinya santri bisa menyimpan uang sakunya di Tabassum dengan cara membuka rekening sebagai anggota. Dengan adanya santri sebagai anggota, santri dapat menyimpan uang dengan sistem menabung.

Salah satu pengajar di Pondok Pesantren Assholach Ustadz Shoim, S.Pd.I berpendapat mengenai adanya program ini. Kami mecoba memberikan pengetahuan kepada santri bahwa untuk mendapatkan uang itu tidaklah mudah, sehingga hal tersebut dapat membuka kreatifitas santri untuk menabung, baik pada celengan pribadi atau pada tabungan lainnya.

Hal ini kami ajarkan pada santri Assholach agar tidak mudah menghamburkan uang dan menggunakan uang sesuai kebutuhan. “Jika seorang santri telah terbiasa dan senang menabung dan menabung adalah salah satu aktivitas harian, maka santri telah melangkahkan satu kakinya untuk menapaki kehidupan di hari esok”, ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Syariah Tabassum Kejeron.

Untuk menjadi anggota koperasi Tabassum, santri dapat datang langsung ke kantor Tabassum yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Assholach dengan membawa identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Bagi santri yang belum mempunyai KTP, bisa juga cukup dengan membawa kartu keluarga (KK) yang masih berlaku. Atau bisa juga didaftarkan oleh wali santri dengan membawa identitas anaknya.

Setelah mendaftar sebagai anggota, santri akan diberikan sebuah buku tabungan dan kartu anggota. Setelah itu santri dapat menyimpan uang sakunya di Tabassum. Selama menjadi anggota, wali santri juga dapat langsung top-up (menambah) uang saku dengan setor tunai di tabassum.

Ikhsan Habibi S.Pd selaku Manager Koperasi Syariah Tabassum menjelaskan, “Fungsi kartu tersebut layaknya sebuah kartu ATM di bank konvensional. Santri dapat mengambil uangya dengan kartu tersebut dan hanya dapat mengambil uang sakunya maksimal Rp 15.000,- dalam sehari”, ujarnya.

Dengan kartu ATM tersebut, santri dapat langusung jajan di koperasi atau tempat-tempat resmi yang telah ditunjuk oleh Tabassum. Semua transaksi santri dilakukan dengan cash less.

Maka dengan adanya program ini, wali santri tidak perlu khawatir lagi pada anak terkait masalah keuangan. Tidak ada lagi yang namanya takut uang jajan anaknya boros. Tidak ada lagi kabar kehilangan uang akibat kecerobohan menyimpan.

Habibi juga mengurangi kekhawatiran wali santri terkait uang saku anak yang disimpan di tabassum. Pihak tabassum memberikan kemudahan akses bagi wali santri yang ingin melihat dan memantau mutasi dari saldo yang tersimpan.

“Kami hadirkan aplikasi TABASSUM Mobile bagi wali santri agar mudah memantau saldo anak kapan pun dan dimanapun dengan hanya melihat layar smartphone” ujarya. Aplikasi bisa diunduh langsung di playstore, cara menginstal/memasang aplikasi tersebut kita bisa mengikuti cara yang telah dijabarkan dihalaman ini Panduan Install dan Penggunaan Aplikasi TABASSUM Mobile.

Dengan menggunakan TABASSUM Mobile, orang tua juga dapat top up saldo santri dengan transfer menggunakan bank lainnya ke rekening virtual account Koperasi Syariah Tabassum.

Diakhir sosialisai, semua pihak berharap program ini berjalan lancar sesuai rencara. Semoga dengan digalakkannya Program Gemar Menabung menjadikan keberkahan bagi kita semua dikemudian hari. Khususnya bagi santri Assholach Kejeron. Amiiiin.

Bagikan artikel ini ke :