Mahasiswa ITSNU laksanakan Observasi Lapangan di MA Assholach

oleh | Kamis, 16 Juni 2022

MA Assholach – Sebanyak tiga mahasiswi Program Studi S1 Pendidikan Matematika FIP ITSNU Pasuruan, melaksanakan observasi lapangan dalam Kegiatan Pengalaman Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di Madrasah Aliyah (MA) Assholach Kerjeron.

Dipilihnya MA Assholach menjadi salah satu sasaran dalam melakukan PLP dikarenakan lokasi yang tidak jauh dari tempat kediaman mahasiswa. Selain itu, madrasah ini berada dalam lingkungan pondok pesantren yang pastinya proses KBM-nya berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Pelaksanaan PLP merupakan tahapan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa semester 4 FIP ITSNU Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa agar mampu mengamati langsung, mengetahui, dan mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan madrasah. Hasil observasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk laporan singkat dari setiap mahasiswa.

Observasi ini dilakukan oleh Silviyah, Lailatul Fitria dan Risa Radadillah dengan mewawancarai Kepala Madrasah Aliyah Assholach, Dr. Ahmad Adip Muhdi, M.H.I dan guru pamong.

MA Assholach memiliki program unggulan yang sangat mendukung guna menunjang minat bakat siswanya.

“Hal itu menjadikan identitas yang unik dibandingkan dengan madrasah lain, karena banyak hal yang tidak ada dimadrasah lain, seperti halnya percepatan kemampuan membaca Kitab, kemampuan baca tulis Al-Qur’an, kemampuan berbahasa Internasional, dan yang utama ialah pembinaan akhlak dan Kepribadian yang luhur” ucap Pak Adip

“Berdasarkan wawancara dengan guru pamong, kunci utama terlaksananya pembelajaran yang efektif adalah sikap kejujuran dalam pembelajaran dan kerjasama yang baik dengan pihak lainnya,” ucap Nurul Hikmah, S.E selaku guru pamong.

Berbeda dengan yang harus dilakukan pada sekolah diluar pesantren, tentu cara mengajarnya pun juga harus berbeda dengan menerapkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik lingkungan.

“Didalam pesantren sendiri ada perbedaan yang sangat signifikan terkait dengan media pembelajaran, namun tidak patah semangat untuk tetap menyampaikan materi dengan menggunakan beberapa media dan mengkombinasikan dengan media pembelajaran lainnya,” ucap Hikmah selaku guru geografi di MA Assholach

“Menjadi guru harus niat didalam hati, karena nilai dari suatu pekerjaan itu dilihat dari niat baik atau buruknya, dan tentu ada harapan untuk bisa memantapkan tekad dan luruskan tujuan untuk menjadi guru yang profesional dalam aspek seluruh kehidupan, semua itu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.

Memerlukan perjuangan pengorbanan serta usaha untuk meraih menjadi guru yang baik, karena profesi guru adalah mulia dengan menjadikan orang agar lebih baik lagi kedepannya,” ucap Bu Hikmah

Bagikan artikel ini ke :