Terkadang Bodoh itu Perlu- Ihya’

oleh | Selasa, 4 Januari 2022

Dalam kitab ihya’ Ulumuddin yang merupakan masterpieces atau mahakarya besar Al-Imam Al-Allamah Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali atau lebih dikenal dengan Imam Ghozali diterangkan. Ada sebuah cerita sepasang suami istri yang mendatangi seorang Tobib{dokter}. Mereka mengeluhkan kemandulan yang mereka alami. Sejak menikah mereka berdua belum dikaruniai seorang anak. kemudian sang Tobib pun memeriksa denyut nadi dari perempuan tersebut.

“Anda tidak perlu diobati. Denyut Nadi anda menunjukkan bahwa empat puluh hari lagi anda akan meninggal dunia”. Kata sang Tobib menjelaskan pada perempuan itu.

Sontak perempuan tersebut kaget tidak karuan mendapat penjelasan dari sang Tobib. Lalu ia pun pulang dengan tubuh lemas dan perasaan yang gundah gulana. Selera makannya pun turun drastis dan ia mulai berwasiat dan membagi-bagikan harta kekayaannya.

Empat hari pun tiba. Tetapi tidak ada apapun yang terjadi pada sang perempuan tersebut. Akhirnya suaminya pun memutuskan untuk mendatangi sang Tobib itu lagi.

“Istriku tidak mati”. sergahnya pada sang Tobib.

“Iya, aku tahu. Sekarang pulanglah dan setubuhilah istrimu, ia sudah bisa hamil”.

“mengapa bisa begitu”. Tanya sang lelaki tersebut.

“Dulu istrimu terlau gemuk. Rahimnya tertutup lemak. Menurutku ia tidak akan bisa kurus kecuali dia takut dengan kematian. Jadi aku takuti dia dengan mati, agar dia bisa kurus dan lemak yang menghalangi rahimnya itu hilang”.

Cerita diatas tadi merupakan tamtsil atau contoh bahwa ketidaktahuan kita terkadang memiliki manfaat dan hikmah yang besar.

Mungkin hanya ini wawasan yang dapat kita sampaikan kali ini mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. sekian terima kasih

Bagikan artikel ini ke :