Belajar Berkhidmah Kepada Allah dari Kisah Cinta Laila Majnun

oleh | Rabu, 3 Mei 2023

Ada sebuah kisah perbucinan (percintaan) yang amat masyhur di kalangan umat Islam, khususnya di antara para sufi yaitu kisah Qais bin Sa’d yang begitu tergila-gila pada Laila. Kisah tersebut berjudul Laila Majnun.

Saat Halal bi Halal Yayasa Pondok Pesantren Assholach, Gus Luthfil Hakim mengatakan, dibalik kisah cinta Laila dan Majnun mengajarkan kita cinta pada Allah, salah satunya saat Majnun kejar anjing dan melewati orang yang sedang sholat.

Qais bin Sa’d yang bernama lengkap Qais bin Mulawwih (Mulawwah) bin Muzahim bin Adas bin Rabiah bin Ja’dah bin Ka’ab bin Rabi’ah. Ada juga yang berpendapat bahwa nama lengkap Qais bin Sa’ad adalah Qais bin Mu’adz yang berasal dari Kabilah Amir. Sedangkan Laila memiliki nama lengkap Laila binti Mahdi bin Sa’ad bin Ka’ab bin Rabi’ah.

Kisah cinta keduanya merupakan perwujudan dari cinta abadi yang legendaris. Kisah cinta yang penuh dengan bumbu-bumbu perbucinan (percintaan) akut. Menguras air mata namun berakhir tragis.

Dikisahkan bahwa suatu ketika Qais mencari seekor anjing kesana kemari. “Suatu ketika Qais ini kaget, tiba-tiba ada anjing dari kampunya Laila, sekonyong konyong berjalan didepannya Qais, Qais mengikutinya karena dia pengin segera ketemu Laila,” kata Gus Luth dari cerita Laila dan majnun.

karena sebuah rasa cinta yang sangat kuat dari lubuk hati Qais, sehingga dia mengikuti anjing yang datang dari halaman kampungnya Laila, dengan harapan bisa bertemu dengan pujaan hatinya yaitu Laila.

Namun, ditengah perjalanan Qais bertemu dengan orang-orang yang sedang melaksanakan sholat berjamaah. Dengan tanpa ragu Qais melewati orang yang sedang sholat itu, karena pada saat itu fikiran Qais hanya terfokuskan pada anjing dari kampung Laila itu.

“Anjingnya lewat masjid, tapi Qais ndak melihat mereka, karena Qais sendang konsentrasi mengejar anjingnya,” Ucap Gusl Luthfi.

Setelah sholat selesai Qais didatangi oleh orang-orang yang sedang sholat tadi, Qaiz dikasih peringatan karena dianggap tidak sopan dan tidak punya etika.

“Wahai Qais, Mengapa engkau lewat di depan kami? Apakah engkau tak melihat bahwa kami sedang shalat?” Ucap beliau Gus Luth

Katanya Qais, Demi Allah saat kalian sholat berjamaah tadi, aku tidak melihat kalian. Aku bahkan sampai tidak memperhatikan kalian shalat. Karena saat itu hatiku hanya berfokus pada anjing yang muncul dari kampungnya Laila. Lalu mengapa kalian memperhatikanku ketika sedang menghadap sang kuasa?

Nah, dengan kisah Laila dan Majnun inilah kita dapat mengambil makna yang terkandung didalamnya, bahwa saat itu Qais mengajarkan kita sebuah konsep tentang cinta ketuhanan.

“Bila kalian cinta kepada Allah sebagaimana diriku cinta pada Laila, pasti kalian tidak melihat aku, aku saja yang mengejar anjing Laila pujaan hatiku sama sekali tidak melihat kalian,” Kata Gus Luthfi.

“Aku mengajar anjing hanya terfokus pada anjing tersebut. Bagaimana mungkin seseorang yang sedang menghadap Sang Kekasih malah justru memperhatikan yang lain?” pungkas Gus Luth.

Cerita ini mengajarkan kita bahwa ketika cinta kepada Allah maka seharusnya kita tidak berfikir selainnya, apalagi ketika sedang mengahadap Allah dalam setiap sholat kita.

Begitu juga dalam berkhidmah di agama Allah. Dari kisah tersebut dapat dijadikan renungan, apakah khidmah kita selama ini sudah benar-benar menghadap kepada Allah atau hanya seremonial belaka, atau hanya mencari isi amplop saja?

Jika khidmah tersebut dimaknai sebagai sangu untuk menghadap Sang Kekasih, maka tidak akan mungkin kita memikirkan hal lain atau bahkan memperhatikan yang lainnya. Pikiran dan hati kita tentu akan terfokus pada Sang Kekasih, yaitu Allah SWT.

Semoga semua yang berkhidmah di Assholach selalu dilimpahkan keberkahan. Amiin

Bagikan artikel ini ke :