Assholach – Dunia literasi di MA Assholach terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak 2019. Terbukti dari karya tulis yang terus bermunculan. Berbagai macam karya tulis mencoba terus dikembangkan, dimulai dari cerita fiksi, puisi, sejarah, hingga masuk dirana jurnalistik. Penulisnya pun sudah tentu mayoritas berasal dari siswa-siswinya. Maka oleh karena itu, meraka saat ini ditekankan untuk aktif dalam kepenulisan website milik madrasah, agar tulisan mereka terus berkembang, berbobot, dan semakin berkualitas.
Tidak hanya pada website, mereka juga mulai mengembangkan karya terbitan. Contohnya seperti karya fiksi yang baru-baru ini terbit pada bulan September, yakni buku berjudul, ”Singgah di Antara Berjuta Bintang.” Buku ini berisi 60 puisi dan 5 cerpen yang ditulis oleh 5 siswa-siswi MA Asshoalch.
Prosesnya memakan waktu yang cukup lama, yakni dari bulan Agustus 2020, sampai Agustus 2021. Dalam artian pengumpulan data memakan waktu setahun. Namun, disamping pengumpulan data, dilakukan juga proses revisi untuk karya yang telah disetor oleh penulis kepada “Adam Ba’Abdullah”, sebagai siswa yang ditugaskan secara langsung oleh kepala madrasah Dr. Ahmad Adip Muhdi, M.Pduntuk mengkoordinir keempat penulis lainnya.
Awal mula penulisan buku ini hanya bertujuan menciptakan 120 puisi bebas berlatar belakang kehidupan yang ditulis oleh tiga siswa-siswi MA Assholach. Yakni, Adam Ba’Abdullah, Nur Alisah, dan Nur Imaniyatul Islamiyah. Namun, dikarenakan segmen pembaca yang lebih condong menyukai cerpen ketimbang puisi, maka pembuatan karya dirombak. Semula direncanakan 120 puisi, maka di kurangi setengah menjadi 60 puisi dan juga ditambah beberapa cerpen. Penulisnya pun juga ditambah dua siswa-siswi, yakni Fathur Rizqiyatil Yusro dan Agus Mustain.
Pembutan cerpen juga mengalami perombakan, semula kelima penulis masing-masing ditugaskan untuk menulis dua buah cerpen, tetapi karena terdapat suatu kendala dan perbedaan dalam tema cerpen, maka hanya diambil lima buah cerpen dari 10 cerpen yang dihasilakan. Satu cerpen masing-masing disumbang oleh Adam Ba’Abdullah, Nur Alisah, dan Agus Mustain. Dua cerpen lainnya hasil sumbangan Fathur Rizqiyatil Yusro.
Untuk tema buku, mereka mengambil unsur kehidupan dengan suasana yang condong ke penggambaran alam. Dimasukkan juga unsur inspiratif untuk memberi nilai manfaat bagi pembacanya. Karena unsur inspiratif adalah tujuan utama dalam penulisan karya ini, memotivasi orang lain dari karya yang dihasilkan.
Pengambilan judul buku, ”Singgah Diantara Berjuta Bintang”, digambarkan dari harapan para penulis untuk dapat mengambil ilmu dari berjuta wawasan yang disuguhkan oleh para pemilik ilmu. Berharap agar para penulis dapat berhasil dengan ilmu yang disuguhkan.