Nur Afifah, siswi Madrasah Aliyah Assholach Kejeron. hari ini 20 Juni 2021, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pada Wisuda Terpadu Pondok Pesantren Assholach. Afifah, anak pertama dari pasangan Uyunurohmah dan Slamet mampu mengungguli 57 siswa seangkatanya.
Lulus dengan nilai bagus tentu menjadi idaman semua siswa termasuk Afifah. “Alhamdulillah pertama saya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan saya nikmat untuk jadi wisudawan terbaik,” kata Afifah. Dari kerja keras selama mengenyam pendidikan di MA Assholach terbayarkan dengan nilai yang memuaskan. Untuk mendapatkan nilai bagus tentu tidak bisa diperoleh secara instan.
Untuk berhasil mencapai semua ini, Afifah mengaku punya motivasi yang selalu dipegangnya erat selama belajar di Pondok Pesantren Assholach. Yaitu, harus selalu haus dan lapar akan ilmu serta berusaha memberikan yang terbaik. “Saya merasa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengemban ilmu. Untuk itu, tugas saya di sini adalah untuk mensyukuri dan memaksimalkannya,” tutur Afifah.
Diperkuat dengan pengalaman pahitnya, dulu ketika menginjak kelas sebelas nilainya turun sangat drastis. Pengalaman tersebut membuat kedua orang tuanya kecewa. Maka dari itu Afifah bertekad memperbaiki nilai dan tidak akan mengecewakan untuk kedua kalinya
Sejak kecil, Afifah memang terkenal sebagai anak yang berprestasi. Ia telah menunjukkan prestasi luar biasa sejak di bangku MI Darussalam Sumberejo. Ia selalu menjadi juara kelas. Prestasi tersebut tetap berlanjut hingga bangku Mts yang ia tempuh di Mts Assholach. Menjadi juara kelas pun adalah hal biasa bagi gadis yang akrab disapa Fifah ini. Kuncinya adalah rajin belajar dan bersyukur.
Selain harus rajin belajar, siswa juga perlu menambah ibadah dengan tirakat. “Saya dipondok selalu diajari sholat malam, ngaji dan dzikir supaya apa yang saya lakukan dapat ridho dari Allah”, kata perempuan tiga bersaudara tersebut.
Ia mengakui, walaupun sang ibu hanya guru madrasah diniyah dan sang ayah seorang kuli bangunan, namun ia tetap optimis untuk selalu berusaha dan mencoba. Baginya, persoalan finansial bukan hambatan.
Menurut dia, menjadi sosok yang berprestasi merupakan salah satu hal positif yang dapat memberikan ilmu serta pengalaman yang tak ternilai harganya. “Di balik itu semua, saya merasa ada banyak pihak yang membantu. Tentunya rekan-rekan saya, keluarga, ibu bapak saya, hingga guru dan tenaga pendidik MA Assholach,” ujar afifah.
Meski saat ini ia disibukkan dengan padatnya kegiatan di pondok, Afifah masih ingin mencari ilmu lebih banyak lagi. Perempuan yang ingin menjadi guru ini juga berencana untuk melanjutkan studi. “Saya masih ingin sekolah lagi. Saya masih ingin mencari lebih banyak ilmu pengetahuan yang bisa lebih bermanfaat buat saya sendiri dan juga buat masyarakat juga di masa depan” pungkasnya.