Telaga Ainul Hayat

oleh | Senin, 29 Agustus 2022

Dalam suatu riwayat diceritakan, suatu hari Raja Zulqarnain berbincang-bincang dengang malakikat Rofail yang telah diutus Allah untuk selalu mendampinginya. Zulqarnain berkata “Wahai Rofail tolong ceritakan padaku, bagaimana para malaikat di langit beribadah kepada Allah?”

Rofail menjawab “Diantara mereka ada yang beridir sambil selalu menundukkan kepalanya, ada yang selalu bersujud, ada pula yang selalu ruku'”

Zulqarnain berkata lagi “Aku ingin seperti mereka, hidup selamanya dan selalu beribadah dan sepanjang masa”

“Sesungguhnya Allah telah menciptakan di bumi, mata air kehidupan.Barang siapa meminumnya ia tidak akan mati sampai ia memohon kepada Allah agar di matikan.” kata Rofail

“Apakah kamu mengetahui tempatnya?” tanya Zulqarnain. “Aku tidak mengetahuinya, akan tetapi ketika berada di langit aku mendengan kabar bocoran di langi, bahwa mata air itu ada di suatu tempat belahan bumi yang selalu gelap gulita” Jawab Rofail

Kemudian Raja Zulqarnain segera mengumpulkan para ulama dan cendekiawan, satu persatu dari mereka dimintai informasi mengenai keberadaan mata air kehidupan dan tempat belahan bumi yang selalu gelap gulita sebagaimana yang dimaksud oleh malaikat Rofail.

Sampai akhirnya salah seorang yang mempunyai ilmu mengatakan “Aku pernah membaca dalam suatu wasiat Nabi Adam as berkata ‘Sesungguhnya Allah telah menicpatakn belahan bumi yang selalu gelap gulita, dan disana terdapat mata air kehidupan'”

Lalu Raja Zulqarnain bertanya “Dimana letak belahan bumi tersebut?” Orang alim tadi menjawab “Ditempat munculnya matahari.” Kemudian sang raja segera mempersiapkan segala perlengkapan seribu ekor kuda betina yang masih perawan yang lebih mempunyai kemampuan berjalan ditempat yang gelap, tidak ketinggalan pula enam ribu pasukan diperintahkan menyertainya. Pimpinan pasukan dipercakan kepada Nabi Khidir a.s

Singkat cerita setelah menempuh perjalannan tidak kurang dari 12 tahun lamanya mereka menemukan tempat yang dimaksud. Bergegaslah raja memasukinya dengan diikuti oleh sebagian rombongannya. Sebab sebagian yang lain yang tidak berani memasukan diperintahkan untuk kembali.

Setelah melewati 12 hari tanpa sinar matahari dan rembulan. Tiba-tiba Nabi Khidir a.s mendapat wahyu dari Allah, bahwa mata air yang dicar berdada di sebelah kanan danau. Dan air danau tersebut diperuntukkan khusu untuk dirinya

Setelah Nabi Khidir memerintahka para pasukannya berhenti di tempat sampai beliau kembali, beliau menuju ke danau yang di maksud. dan beliau menemukan mata air kehidupan. Lalu segera beliau melepaskan bajunya kemudian mandi dan meminumnya. Konon rasanya lebih manis dari madu.

Setelah selesai, beliau segera keluar dan menemui raja Zulqarnain dengan tetap merahasiakn apa yang telah dialaminya.

Berdasarkan cerita di atas, menurut sebagian ulama, Nabi Khidir sampai sekarang masih hidup. Dengan menyimak cerita di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jika cerita tersebut benar adanya, keberadaan mata air kehidupan adalah baian dari sesuatu yang gaib yang tidak dapt diketahui kecuali oleh orang-orang yang telah ditakdirkan oleh Allah, dan tidak mustahil adanya

Sesuatu yang bukan takdirmu, sekeras apapun kau berusaha memperolehnya, engkau tidak akan pernah mendapatkannya. Dan sesuatu yang sudah menjadi takdirmu, akan mencari jalannya sendiri untuk menuku kepadamu

Maulidya Nur Sakinah
Bagikan artikel ini ke :