Kesalahan Teori Darwin, Manusia Bukanlah Monyet

oleh | Sabtu, 29 Januari 2022

Ketika kamu mendengan nenek moyang manusia, apa yang ada dibenakmu? Pernahkan kamu berfikir dan percaya tentang fakta sejarah yang mengungakap bahwa nenek moyang manusia adalah manusia purba? atau kamu bertentangan dengan pendapat sejarah ini?

Sejarah mengungkap bahwa manusia purba adalah nenek moyang manusia. Lantas bagaimana dengan Nabi Adam yang Allah telah jelaskan dalam Al-Qur’an bahwa beliau adalah manusia pertama. Jika dua pendapat ini digabungkan, berarti Nabi Adam manudia porba dong?Sama seperti manusia purba yang diungkap sejarah.

Pernahkah terbayang dipikiranmu bahwa Nabi Adam itu tinggal digua-gua, manusia tanpa dagu yang buku sejarah ceritakan.
Jika kamu berpikir dan membayangkan seperti itu berarti kamu telaha dhalim pada Nabi Adam.

Kamu membayangkan wajah Nabi Adam seperti monyek yang Charles Darwin ungkapkan. Itu salah besar sobat. Itu rekayasa ilmuwan untuk merusak keimanan kita.

Nabi Adam dan Ibu Hawa adalah manusia yang paling indah dan sempurna. Maka jangan pernah merendahkan dirimu dengan menyamakan monyet sebagai nenek moyang kita yang pernah kamu pelajari dibuku sejarahmu

Lalu kenapa sih Darwin mengarang cerita bahwa Nabi Adam adalah manusia purba?

Jawabanya adalah supaya manusia tidak meyakini adanya tuhan. Darwin membuat kita meyakini bahwa kita bukanlah cipataan terbaik. Melainkan cipataan yang hanya proses kebetulan belaka.

Kita dibuat beranggapan bahwa kita sama dengan monyeyang ridak berakan dan tidak beradab. Apa yang membedakan? Akal dan adab pembedanya?

Jika memang benar kita monyet cobalah bercermin disamping monyet. Apakah wajahmu hampir sama. Jika hampir sama berarti pendapat Darwin itu kemungkinan hampir benar. Tapi nyatanya tidak kan? Berarti Darwin telah mengarang cerita yang jelas kebohongannya

Lalu bagaimana caramu menyikapi ilmu sejarah yang menyatakan bahwa nenek moyang kita adalah manusia purba sedangkan kenyataanya berlainan dengan sejarah kita sebagi umat Islam.

Generasi muda Islam yang dalam tahap mencari ilmu harus pandai dalam menentukan buku yang akan dibaca. Harus bijak dalam menyaring ilmu dan informasi yang kita dapat.

Bolehlah sejarah menyatakan begitu. Kita anggap itu sekedar pengetahuan saja yang penting kita sudah tahu bahwa kenyataannya cerita yang diungkap sejarah tidak sama dan bertolak belakang dengan realitanya.

Jangan pernah lagi membayangkan bahwa manusia pertama adalah manusia purba karena itu termasuk kedhaliman yang paling besar dan bisa menjerumuskan kita pada kekufuran.

Bagikan artikel ini ke :