Mengasah Bakat dan Kreativitas Siswa Lewat Seni Kaligrafi

oleh | Senin, 21 Februari 2022

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar jam pelajaran biasa yang bertujuan agar peserta didik dapat memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa. Lebih luas lagi kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar mata pelajaran. Ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat, dan minat.

Kepala Madrasah Aliyah Assholach Kejeron Dr. Ahmad Adip Muhdi mengungkapkan bahwa ekstrakurikuler dapat mengasah bakat dan kreativitas. “Jika tidak disalurkan dengan benar, energi remaja yang berlebih bisa berpotensi merusak dan mengahancurkan masa depannya. Misalnya, hobi menggambar dan melukis, jika tidak tersalurkan bisa mengakibatkan kasus vandalisme atau coret-coret. Dengan wadah yang tepat, minat dan kreativitas semacam ini bisa diasah dan dikembangkan untuk hal-hal yang bermanfaat.” jelasnya.

Berdasarkan visi misi MA Assholach yaitu terwujudnya lulusan yang unggul, berprestasi, beriman dan bertaqwa, maka ektrakurikuler seni kaligrafi merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan visi misi tersebut. Dengan adanya ekstrakurikuler seni kaligrafi peserta didik MA Assholach diharapkan dapat meningkatkan kemahiran dalam menulis arab dengan benar, meningkatkan prestasi di bidang non akademik, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan karena menuliskan ayat-ayat Al-Quran dengan indah, dan dapat pula sebagai Sarana mencari rezeki.

Seni Kaligrafi yang dimaksud adalah tulisan arab yang diperindah tetapi tidak lepas dari kaidah baku kaligrafi atau dikenal dengan sebutan kaidah khot. Kaligrafi diciptakan dan dikembangkan oleh kaum muslim. Apabila dibandingkan antara seni Islam lain dengan seni yang lain, Kaligrafi merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Kaligrafi sering disebut sebagai seninya Islam. Hal ini memang pantas karena Kaligrafi mencerminkan kedalaman makna seni yang sensnya berasal dari nilai dan konsep keimanan.

Ekstrakulikuler Kaligrafi dilaksanakan seminggu sekali. Tepatnya pada Hari Jum’at sore dengan dibimbing langsung oleh Ustadz Arifin dari Desa Menyarik Winongan. Ada beberapa jenis kaidah khot yang sudah populer di Indonesia yaitu Naskhi, sulust, farisi, riq i, diwani, diwani jali dan khufi. Karena itu Kaligrafi Arab ditulis dengan standar aturan penulisan huruf yang sudah ditentukan

Peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut adalah peserta didik yang mau sungguh-sungguh untuk berlatih, dan tidak diwajibkan bagi seluruh peserta didik di MA Assholach sehingga yang ikut biasanya siswa yang memiliki minat dan bakat dalam seni visual.

Menurut Ustadz Arifin “Kaligrafi merupakan seni yang sangat kental dengan perkembangan islam pada zaman dahulu. Maka dari itu, Seluruh siswa yang ikut memang harus diwajibkan untuk menguasai materi dasar yang meliputi pengenalan khot dan cara dalam menulis”

Agar dapat mengembangkan dan menguasai materi yang lain seperti membuat hiasan bunga dan variasi dalam menulis khot dan diharapakan bagi siswa-siswi kelak ketika sudah pulang ke rumahnya masing masing dapat berdakwah dengan jalan kaligrafi ini sebagai tanda syi’ar Islam di muka bumi ini.

Semoga dengan berjalannya ekstrakurikuler seni kaligrafi dapat memberikan kontribusi baik penigkatan prestasi peserta didik maupun pada MA Assholach kedepannya.

Bagikan artikel ini ke :